Popular Post

Posted by : Unknown Sabtu, Mei 23, 2015

"Yah, seharusnya kita tanya lebih detail tadi soal jalurnya", ucapnya pelan
"Apa kau menyerah?"
"tapi ini bukan jalur yang benar, mana jalan setapak yang dibilang bapak tadi? yang ada hanya semak - semak perawan disekitar sini. Kita pasti nyasar!!!" ucapnya ketus
"Ok, kita istirahat dulu disini sebentar"
"tapi kan disini tak ada secangkir kopi . . . .  .", sambil bermain air dan sedikit melirik ke dedaunan di sekitarnya
"hahahahah, kukira tak perlu secangkir kopi untuk menikmati alam ini. Kita hanya perlu bercinta"
"heeh? maksudmu? jangan aneh - aneh ya, kamu kira aku ini apa?"
"kamu salah paham, kawan"
"lalu, apa maksudmu?"
"Tak perlu secangkir kopi untuk menikmati alam ini, Kita hanya perlu bercinta"
"Berbagi cerita dan tawa" ucapku pelan
"Dasar, aku hampir saja lari ketakutan tadi. Sudah merindang saja badan ini. Aku kira kau akan mengajakku . . . .", dia tertunduk
"ahahahaha, jadi kau mengharapkan yang lainnya?",
dan belum sempat dia menjawab aku sudah berdiri
"Ayo kita lanjutkan, kita pasti menemukan tempat itu. dan lalu kita bisa bercinta disana" ujarku penuh semangat
"Ayo, let's find it!!!" diapun beranjak, bergerak

Perjalanan yang tak terencana akan memberikan hasil yang tak terduga

Halooooooooooooooooooooooooooooo (eh kepanjangan)

ketemu lagi dengan siput kecil, kali ini siput kecil berkesempatan untuk mlipir lagi
explore lagi dan seperti biasa tanpa rencana dan alhamdullilah kita menemukan primadona Bojonegoro (setidaknya begitu temanku menyebutnya, hihihihihi)
Niat awalnya seh mau mengantar teman mengunjungi Pak Supangat, penemu fosil ikan paus purba dan merupakan anggota koramil temayang yang sudah aku anggap Bapak sendiri untuk membuat profile beliau. namun ternyata beliau sedang ada acara di Balai Desa Jono, kunjungan apalah gitu (hehe aku lupa, ada hubungannya dengan polisi pokoknya)

skip skip

setelah menunggu cukup singkat dirumah beliau di desa Buntalan kecamatan Temayang, kami akhirnya sepakat untuk "nyusul" beliau ke ke balai desa.
Ternyata di balai desa acara belum selesai, jadi kami memutuskan untuk mlipir dulu.
Setelah ngobrol tentang tujuan dan berbekal postingan seorang kawan dari media sosial
kami memutuskan untuk mlipir ke air terjun di daerah Kecamatan Bubulan

"Mas mandek, kita mesti menolongnya"
"Biarkan, paling juga orang gila"
"Ah, dimana rasa kemanusiaanmu?"

Dalam perjalanan yang penuh dengan obrolan, curhatan sampai debat kusir yang aku juga ga paham maksudnya (hehe), kami dikejutkan oleh seorang pria yang tertidur tengkurap di pinggir jalan. Setelah kami amati dan cermati dengan seksama dan dalam tempo yang sesingkat - singkatnya *alah opo iki
temanku berpendapat dia adalah korban pembunuhan atau korban tabrak lari, namun setelah bertanya kepada warga sekitar situ . . .

"Wes jarne ae mas, iku wong gendeng (orang gila, red). Sudah biasa seperti itu, orang sini sudah hafal"

"Asem ngagetin orang saja, aku kira korban tabrak lari atau kriminalitas lainnya", ujar temanku pelan agar warga tidak mendengar
"Dan kau berharap dapat rejeki lebih hari ini? ahahahah"
"sudah sudah, mari kita c'mon"

masih dengan tertawa cekikikan karena kejadian tadi kami melanjutkan perjalanan, sampai ke wilayah kecamatan Bubulan
setelah bertanya kebeberapa warga sekitar, dan sempet kebablasan arah arah karena ternyata warga mengenal air terjun ini dengan sebutan lain dan jalur yang harus dilalui, fiuuuuh lumayan lah

"untung aku ajak black kirin hari ini", ucapku pelan namun ternyata temanku menyadarinya
"siapa black kirin?"
"nih si kuda besi yang setia menemani kegilaanku jalan jalan"
"oalah, dasar bocah aneh"
dan kami kembali tertawa sambil bertanya - tanya, apakah kami akan bertemu peradapan diujung jalan yang mengasikkan ini,
setelah bertanya arah ke beberapa pekerja yang sedang membangun jalan
akhirnya kami tau bahwa lokasi yang kami tuju berada di kawasan tengah hutan

"pak disana ada yang jualan bensin", tanyaku malu - malu
"oh ada mas, warung kopi juga ada, atau sampeyan mau ngopi dulu sebentar disini?"
"makasih pak, kami lanjut dulu aja, misi pak makasih infonya"
"sama - sama mas"

dan perjalanan kami pun berlanjut dengan obrolan tentang angin di pegunungan, setidaknya black kirin sudah tidak perlu kwatir lagi kehausan ditengah jalan.

"itu kebakaran?", temanku bertanya polos
"bukan, itu sengaja dibakar, agar rumput disekitar tidak menutupi jalan yang ada"
"apa nggak bahaya?"
"tenang ada orang kok, kalo api terlalu besar, mereka pasti akan bertindak" aku menunjuk kepada sepasang suami istri yang sedang menggembala sapi. lalu kami sedikit obrolan tentang wilayah sekitar situ dan lokasi yang menjadi tujuan kami, yang ternyata masih jarang dikunjungi orang karena memang berada di tengah hutan dan masih alami, belum terlalu dijamah atau dikunjungi orang.
kamipun jadi bersemangat untuk segera menuju ke lokasi, tapi tiba - tiba aku dikagetkan dengan suara pelan

"aku haus", suara itu terdengar pelan sekali
aduuuuh, aku lupa pada kondisi black kirin yang dilanda dehidrasi sejak kami berangkat tadi. Segera kami menuju ke wilayah perkampungan didekat situ untuk menghilangkan dahaga

"bu, bensinnya ada?"
"wonten mas, pinten?"
"kaleh bu, ngapunten daerah mriki wonten air terjun tebih pundi njeh bu?"
"air terjun napa njeh mas, kok kulo mboten nate mireng?"
waduh, kok malah nggak tahu ya?
padahal daerah ini mestinya perkampungan yang dikatakan bapak pekerja yang aku temui di jalan tadi, apa kami salah ambil jalur tadi ya...
"emmm, anu bu..."
"maksudnya, grojogan bu", temanku tiba - tiba nyletuk dari belakang
"oh kalau grojogan sampeyan kelewat, jane pertigaan tadi sampeyan lurus saja, lalu ambil jalur kiri"
"kalau nanti bingung tanya aja pada orang - orang yang membuat arang disana mas", terdengar suara ibu - ibu ikut nimbrung dalam obrolan kami
"oh, iya bu"
setelah membayar kamipun putar arah dan menuju ke jalur yang ditunjukkan oleh ibu penjual bensin tadi.
dan yang tidak kami sadari, kami tadi dikerumi oleh ibu - ibu disana. Udah kayak mau arisan ibu - ibu PKK aja. kami hanya tertawa sendiri ketika temenku bilang kita seperti artis ibukota yang datang untuk mengunjungi fans nya.

"mas itu ada orang"
"mana?"
"itu", sambil menunjuk kepulan asap ditengah hutan yang berasal dari camp para pembuat arang.
Setelah aku memarkir motorku di dekat motor yang ada di sana, aku menyusul temanku yang sudah berlari duluan kebawah. Setelah bertanya arah dan ngobrol sedikit dengan bapak pembuat arang, kami langsung bergegas mengikuti jalan setapak yang ditunjukkan kepada kami.
tak beberapa lama kami sampai ke tempat yang kami tuju, temanku sudah minta foto saja but wait . . .

"bentar deh, ini kok kayaknya air terjun juga. kamu kesana dulu deh biar aku cek dulu"
"woe yang ini lebih tinggi dan keren woe", teriakku antusias
"mana, mana"
"tuh liat kebawah, hati - hati licin banget ini"
"wuaaaaah, kereeen jan. Tapi bagaimana caranya turun kesana ya?"
"ayo kita cari jalur nya, harusnya ada soalnya sudah pernah ada yang kesini kan?"
"ok siap ndan, tapi kita foto - foto dulu ya", sambil senyam senyum gak jelas
"hedeeeh, ok deh"
dengan penuh rasa penasaran, kami mencoba mencari jalur namun tak kami temui juga bekas jalan setapak maupun tanda tanda jalur turun ke air terjun.
Yang ada hanya tebing, semakin lama kami semakin jauh dan tak terdengar lagi suara air terjun.
setelah berunding sebentar kami memutuskan untuk kembali ke camp pembuat arang tadi.
Dan benar saja, menurut informasi dari bapak pembuat arang kami salah jalur, harusnya kami menyebrangi sungai dan mlipir diseberang untuk sampai ke jalur turun ke bawah air terjun.

Setelah istirahat sebentar, kami memutuskan untuk mencoba mencari kembali jalur menuju air terjun, namun sialnya kami menemukan jalan buntu

"didepan cuma semak belukar ini, tidak ada tanda - tanda bekas jalan setapak", teriakku
"loh, yakin?, kalau begitu kita balik saja"
"beneran, mending kita cari jalur lain. ini jalas nggak mungkin jalurnya"
"Yah, seharusnya kita tanya lebih detail tadi soal jalurnya", ucapnya pelan
"Apa kau menyerah?"
"tapi ini bukan jalur yang benar, mana jalan setapak yang dibilang bapak tadi? yang ada hanya semak - semak perawan disekitar sini. Kita pasti nyasar!!!" ucapnya ketus
"Ok, kita istirahat dulu disini sebentar"
"tapi kan disini tak ada secangkir kopi . . . .  .", sambil bermain air dan sedikit melirik ke dedaunan di sekitarnya
"hahahahah, kukira tak perlu secangkir kopi untuk menikmati alam ini. Kita hanya perlu bercinta"
"heeh? maksudmu? jangan aneh - aneh ya, kamu kira aku ini apa?"
"kamu salah paham, kawan"
"lalu, apa maksudmu?"
"Tak perlu secangkir kopi untuk menikmati alam ini, Kita hanya perlu bercinta"
"Berbagi cerita dan tawa" ucapku pelan
"Dasar, aku hampir saja lari ketakutan tadi. Sudah merindang saja badan ini. Aku kira kau akan mengajakku . . . .", dia tak tertunduk
"ahahahaha, jadi kau mengharapkan yang lainnya?",
dan belum sempat dia menjawab aku sudah berdiri
"Ayo kita lanjutkan, kita pasti menemukan tempat itu. dan lalu kita bisa bercinta disana" ujarku penuh semangat
"Ayo, let's find it!!!" diapun beranjak, bergerak

ketika semangat kami mulai bangkit, ternyata bapak pembuat arang tadi ada dibelakang kami. bapak tadi bermaksud mencari rumput untuk pakan ternaknya, dan menawarkan kepada kami untuk menunjukkan jalan ke air terjun kepada kami.
dalam hati kami berucap "alhamdullilah", Allah pasti memberikan jalan jika kita tidak menyerah.

"dari sini sampeyan lurus saja mas, di depan situ sampeyan belok kanan"
"njeh pak, matur nuwun"
"samai - sami mas, hati - hati ya"
"njeh pak"

rasa penasaran sudah diubun-ubun, dan semangat sudah 45. dalam hati aku berteriak keras
"perjalanan ini harus dituntaskan"
dan diujung jalan setapak kami akhirnya bertemu dengan sungai kembali, aku langsung saja meloncat dan melihat apakah benar kami berada di jalur yang tepat.
Sejenak ku lihat samar - samar dari terlihat butiran putih jatuh dari ketinggian

dan dalam keheningan hutan aku berteriak (semoga diampuni)
"Woe, we find it. The Lost World"
"yakin?", temanku seolah masih tidak percaya
"sudah ayo kesini, cepetan"
"waaaaaah kereeeen, woe keren woe"
"ahahaha bener banget, mari kita kesana"
dengan sedikit berlari kecil karena batu di sungai licin membuat kami harus berhati hati dalam berjalan kami menuju ke kaki air terjun.

"Terbayar kan kawan"
"yes, luar biasa. ini lebih dari sekedar keren woe"
"jadi, apa kau menyerah?" tanyaku menggodanya
"sepertinya kita perlu lebih banyak bercinta lagi setelah ini"
"ahahahahaha" dan aku hanya bisa tertawa ketika dia mengatakan hal itu

dan dalam syukur yang tak bisa kami ungkapkan kami akhirnya bercinta dibawah air terjun. banyak hal yang kami dapatkan dalam perjalanan tak terencana dan tak terduga kali ini.
dan harus kami simpan dalam hati,

kesabaran dan ketelitian adalah kunci, sedangkan usaha dan semangat pantang menyerah adalah roda yang berhasil membawa kami sampai di tempat ini


Grojogan pucang wadon
foto : siput kecil bojonegoro
















Grojogan pucang lanang
foto : siput kecil bojonegoro























dan setelah kembali dari perjalanan pulang dari rumah pak pangat, kami hanya diam dan merenung untuk setiap kejadian yang terjadi dalam perjalanan hari ini.
Syukur alhamdullilah kepada Allah S.W.T untuk alam yang indah yang tak pernah berhenti untuk membuatku belajar dan bersyukur tentang karunia - Nya


Nb:
terima kasih kepada
  • Seorang kawan dari Media Bojonegoro, yang memberikan informasi awal kepada kami mengenai lokasi ini melalui postingan nya di media tersebut
  • Orang - orang yang kami temui dan kami mintai informasi di sepanjang perjalanan, makasih banget untuk senyum ramah dan obrolan nya
  • Bapak - Bapak di camp pembuat arang yang sudah berbaik hati menunjukkan jalan kepada kami (maaf aku kok bisa kelupaan tidak bersilaturrahmi dan bertanya nama beliau), sedikit sesal
  • dan untuk kawan kecil ku, terima kasih banyak sudah menemani perjalanan gilaku dan mau bercinta di tempat yang tidak biasa, see you di perjalanan berikutnya ^_^

So

Kapan, Kita Kemana?
















{ 3 10 ... read them below or Comment }

  1. Baru mampir, kelupaan. :D
    Emang harus dieksplore daerah daerah yang berpotensi sebagai wisata. Ah tapi resikonya semakin diekspos semakin merusak alam. Jadi galau. Wkwkwk.
    Ada solusi kakak?


    Kapan dolin? :3

    BalasHapus

- Copyright © Catatan si siput kecil - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Siput Kecil -