Popular Post

Skenario Politik ala Dan Brown, Sajian Awal Ramadhan!!!

By : Unknown
Yeeeesss, dan ingin melompat rasanya saat seorang teman memberiku hadiah kecil ketika ngopi bareng
Mutrofin namanya, temanku yang satu ini sudah lama aku nggak ketemu, terakhir seingatku waktu kita lulusan SMP dan memutuskan untuk melanjutkan ke sekolah yang berbeda. Dan kemaren, beberapa hari sebelum puasa, tiba - tiba dengan senyuman khas nya dia memberiku sebuah bingkisan kecil saat kita ketemu ngopi bareng. ini memang bukan pertama kali kita ketemu sejak lulus, aku ketemu dia pertama kali ketika sedang mencari referensi untuk bahan skripsiku 6 bulan yang lalu.

"apa ini?"
"Buka dirumah saja", katanya
"loh, aku tidak sedang ulang tahun hari ini", (dalam hati sebenarnya aku ragu dia tahu kapan ulang tahunku)
"sudah terima saja, kapan kapan mampirlah kerumah dan kau bisa kembalikan itu padaku jika tak suka, tapi kalau kau menyukainya mari kita obrolkan tentang itu sambil nyeruput teh hangat"
"wah, terima kasih. Pasti ini sesuatu yang menyenangkan, aku akan menyimpannya"
"aku sangat yakin kamu akan menikmatinya"

kupacu sepeda motorku, isi bingkisan begitu mengganggu, maklum rindu (alaah malah dadi nyanyi)
maksudku penasaran bukan rindu :hammer:

Ternyata isi bungkusan itu adalah buku ke tiga karya penulis Dan Brown

Photo by Siput Kecil
Aku memang sedang mencari dan ingin banget baca novel ke 3 karya Dan Brown ini
yak Dan Brown adalah penulis dari novel the best seller The Da Vinci Code dan Angels and Demons, seorang yang dengan cerdik dan luar biasa mampu membawa ku masuk dan betah berada di dalam dunia yang selama ini malas aku geluti, yaitu membaca. Entah sihir apa yang dimiliki seorang Dan Brown sehingga berhasil membuatku berpaling dari game dan anime kesukaanku untuk menghabiskan waktu berjam - jam membaca novelnya dan tidak hanya membaca, novel Dan Brown biasanya dipenuhi dengan istilah - istilah unik dan aneh yang belum pernah aku dengar atau ketahui sebelumnya. Yah karena aku ini orangnya kuper dan lola abis, maka googling adalah satu - satunya senjataku untuk hanya sekedar melihat wujud asli dari benda, bangunan atau tempat latar belakang dari cerita yang disuguhkan oleh Dan Brown. Namun satu hal yang sedikit membuatku kecewa adalah tidak adanya Robert Longdon pada novel ini. Namun hal itu tidak mengurangi sihir Dan Brown, dengan menempatkan sosok lain yang membuatku bermimpi berjumpa dengannya.


Deception Point, atau dalam novel terjemahan bahasa Indonesia berjudul Titik Muslihat
  Dalam novel ini Dan Brown mengambil tema tentang konflik politik yag dihubungkan dengan astronomi dan sejarah yang mengambil latar belakang di Washinton DC, Amerika Serikat.

Kematian, di tempat terpencil ini bisa terjadi dengan cara yang tak terhitung jumlahnya.

  Fiuuh, awal cerita sudah disuguhi pembunuhan seorang geolog bernama Charles Brophy oleh sekelompok orang tak dikenal, cukup tragis. Sang geolog beserta anjing penarik kereta saljunya dilempar begitu saja dari atas helikopter dari ketinggian 1.200m ke dalam jurang di kawasan bersalju. (-_-)

  Tokoh utama Deception Point adalah Rachel Sexton, seorang putri dari senator Sedgewick Sextor yang sedang naik daun dan merupakan salah satu saingan terberat presiden saat ini dalam pemilihan presiden selanjutnya. Digambarkan sebagai wanita yang memiliki kepribadian yang cerdas, cantik, serta memiliki intuisi dan insting yang sangat kuat serta memegang teguh ketelitian, kerahasiaan dan kebenaran dalam hidup dan menjalankan pekerjaannya.

  Rachel terlibat dalam sebuah pertarungan politik antara ayahnya dan presiden yang sedang menjabat Zach Herney. Mulanya Rachel mengira tak akan terlibat secara langsung dengan pertarungan mereka, hanya secara "pekerjaan" karena dirinya bekerja untuk pemerintahan. Ayahnya mencibir dia memilih untuk mendukung Herney untuk menjadi Presiden berikutnya daripada dirinya yang ayahnya sendiri. Namun, justru pekerjaannya lah yang menyeret dirinya terlibat secara terang terangan. Berawal dari permintaan Presiden Amerika Zach Herney untuk bertemu secara privat dengan dirinya. Pertemuan itu bergulir menjadi sebuah pembuktian luar biasa dari temuan NASA yang mencengangkan, yang akan mengubah sejarah seluruh umat manusia. NASA mengclaim telah menemukan meteorid raksasa seberat 8 ton yang tertimbun di dalam lempeng es padat di kawasan artik.

  Memang penemuan meteorid oleh badan antariksa Amerika Serikat itu bukanlah untuk pertama kalinya dalan sejarah, yang menjadikan penemuan ini luar biasa adalah terdapat bukti fosil makhluk hidup di meteorid tersebut. Rachel dalam hal ini ditempatkan sebagai salah satu dari tim bersama ahli bersama Michael Tolland seorang presenter TV terkenal dan ahli kelautan, Ilmuan astrofiska terkenal Corky Marlinson, Kepala ahli Paleontologi di UCLA William Ming, serta Norah Mangor ahli glasiologi dari Universitas of New Hampshire yang bertugas untuk mengungkapkan penemuan ini kepada masyarakat dunia.

  Kehormatan yang didapat Rachel ini sebenarnya membuat dirinya kwatir, karena jika dia berbicara kepada masyarakat tentang temuan NASA ini maka dia akan terang - terangan mengkhianati ayahnya. Senator Sexton mengusung tentang penghematan dana anggaran pemerintah, dan NASA mendapat sorotan yang cukup tajam karena diduga menghabiskan banyak anggaran untuk penelitian dan kajian tidak efektif yang beberapa tahun terakhir tidak menghasilkan sesuatu yang baru, serta sering mengalami kegagalan dalam beberapa kali ujicoba.

  Memberikan statement tentang temuan ini didepan publik sama saja menggali liang kubur untuk ayahnya sendiri, walaupun hubungan Rachel dan ayahnya tidak cukup dekat sejak kematian ibunya, tapi Rachel tidak berminat untuk menjadi pion politik dari Zach Herney. William Packering sudah memperingatkan dirinya bahwa pertemuan pribadi dengan presiden ini pasti memiliki tujuan politis. Packering yang merupakan atasan Rachel di NRO (NATIONAL RECONNAISSANCE OFFICE), yang merupakan organisasi pemerintah yang bertugas menyaring data intellegen yang ada untuk disampaikan kepada Gedung Putih.

  Ternyata Zach Herney bukanlah pribadi yang begitu buruk, Sang Presiden yang mengusung kampanye positip menolak dengan keras kampanye negatif berupa pemberitaan tentang keburukan lawan seperti perselingkuhan, penyuapan, penipuan, pesekongkolan politik ataupun tentang keburukan keburukan lawan lawan politiknya. Rachel ditugaskan untuk memberikan informasi tentang meteorid ini bukan kepada  masyarakat luas tetapi kepada staf keprisidenan di Gedung putih. Presiden berfikir jika posisi Rachel sebagai petugas intellegen negara dan anak dari musuhnya dalam pertarungan perebutan kursi presiden bisa memberikan keyakinan dan dampak yang positif kepada seluruh kru serta staff nya di gedung putih yang mulai berupaya memberontak kepadanya.

    Konferensi dengan staff gedung putih berlangsung sukses dan Rachel mendapat ucapan selamat, ucapan terimakasih dan kepercayaan dari seluruh hadirin yang hadir di ruang oval. Diseberang ruangan, Administrator NASA, Lawrence Ekstrom sedang menyiapkan konferensi Pers untuk berita paling dinanti dalam satu decade ini, tidak hanya untuk mengankat kembali citra NASA yang terpuruk karena serangan dari kampanye senator Sexton namun juga untuk pembuktian kepada masyarakat sains dan dunia bahwa teori tentang adanya makhluk hidup dilaur angkasa adalah benar secara live pada jam 20.00. Selain itu, berita ini akan menjadi kunci untuk menyerang balik senator Sexton dalam upaya pemenangan pemilu Presiden Zach Herney.

  Kebenaran dan keberuntungan tentang penemuan meteorid ini terlihat sempurna dan meyakinkan sampai ketika profesor Ming menyadari bahwa ada yang ganjil dari lubang bekas pengangkatan meteorid tersebut. ketika Profesor Ming hendak mengambil sample dari air tersebut untuk mengecek kebenaran teorinya, sesuatu yang tidak disangka terjadi. Profesor Ming tergelincir ke dalam lubang, tidak dapat kembali ke permukaan lalu tewas secara mengenaskan di dalam lubang es tempat meteorid purba sebelumnya berada. Kematian Profesor Ming ternyata didalangi oleh sekelompok pasukan khusus berkode sandi "DELTA FORCE" yang sudah mengawasi gerak gerik seluruh penelitian Meteoriddi Dataran Es Milne, Pulau Ellesmere, Kutub Utara.

  Cerita lalu berlanjut dengan mengesankan, tentang Delta Force yang mendapat tugas untuk menjaga rahasia dibalik penemuan meteorid melawan kelompok ilmuan yang penasaran akan bukti ingin membuktikan argumen tentang keganjilan yang terjadi di lubang bekas meteorid diangkat. Kejar mengejar dan upaya pembunuhan terhadap ilmuan berlangsung seru dengan penggambaran yang membuat pembaca berhenti bernafas sejenak. Dan Brown seolah mengenal dengan baik seluruh aset Militer Amerika (sarana dan persenjataan serta taktik militer) bekerja.

  Membaca novel ini kita tidak hanya disuguhi intrik politik dalam upaya mencapai kekuasaan tertinggi, namun juga pengetahuan tentang astronomi (terutama tentang meteor), sejarah, ilmu kelautan serta geologi. Semuanya dibalut dengan epic dengan kisah cinta yang tidak terlalu lebay yang membuat saya hampir seharian berada didalam kamar serta hampir tidak mendengar adzan magrib.

  Mungkin karena sudah membaca novel - novel karya Dan Brown yang lain, maka saya tidak terlalu bingung dengan alur ceritanya, namun tetap terkejut dengan bagaimana Dan Brown mampu memberikan klimaks yang luar biasa, serta anti klimak di akhir cerita yang membuat pembaca pasti bertanya - tanya, "Adakah kelanjutan dari novel ini"??



Siapa pun yang berkata kekuasan tidak akan menimbulkan kecanduan, pasti belum pernah benar-benar berkuasa, Zach Herney




                                                                                                                                                                                                                                                                                                 

Mlipir ke surga tersembunyi? Bercinta dengan gadis kecil!!!

By : Unknown
"Yah, seharusnya kita tanya lebih detail tadi soal jalurnya", ucapnya pelan
"Apa kau menyerah?"
"tapi ini bukan jalur yang benar, mana jalan setapak yang dibilang bapak tadi? yang ada hanya semak - semak perawan disekitar sini. Kita pasti nyasar!!!" ucapnya ketus
"Ok, kita istirahat dulu disini sebentar"
"tapi kan disini tak ada secangkir kopi . . . .  .", sambil bermain air dan sedikit melirik ke dedaunan di sekitarnya
"hahahahah, kukira tak perlu secangkir kopi untuk menikmati alam ini. Kita hanya perlu bercinta"
"heeh? maksudmu? jangan aneh - aneh ya, kamu kira aku ini apa?"
"kamu salah paham, kawan"
"lalu, apa maksudmu?"
"Tak perlu secangkir kopi untuk menikmati alam ini, Kita hanya perlu bercinta"
"Berbagi cerita dan tawa" ucapku pelan
"Dasar, aku hampir saja lari ketakutan tadi. Sudah merindang saja badan ini. Aku kira kau akan mengajakku . . . .", dia tertunduk
"ahahahaha, jadi kau mengharapkan yang lainnya?",
dan belum sempat dia menjawab aku sudah berdiri
"Ayo kita lanjutkan, kita pasti menemukan tempat itu. dan lalu kita bisa bercinta disana" ujarku penuh semangat
"Ayo, let's find it!!!" diapun beranjak, bergerak

Perjalanan yang tak terencana akan memberikan hasil yang tak terduga

Halooooooooooooooooooooooooooooo (eh kepanjangan)

ketemu lagi dengan siput kecil, kali ini siput kecil berkesempatan untuk mlipir lagi
explore lagi dan seperti biasa tanpa rencana dan alhamdullilah kita menemukan primadona Bojonegoro (setidaknya begitu temanku menyebutnya, hihihihihi)
Niat awalnya seh mau mengantar teman mengunjungi Pak Supangat, penemu fosil ikan paus purba dan merupakan anggota koramil temayang yang sudah aku anggap Bapak sendiri untuk membuat profile beliau. namun ternyata beliau sedang ada acara di Balai Desa Jono, kunjungan apalah gitu (hehe aku lupa, ada hubungannya dengan polisi pokoknya)

skip skip

setelah menunggu cukup singkat dirumah beliau di desa Buntalan kecamatan Temayang, kami akhirnya sepakat untuk "nyusul" beliau ke ke balai desa.
Ternyata di balai desa acara belum selesai, jadi kami memutuskan untuk mlipir dulu.
Setelah ngobrol tentang tujuan dan berbekal postingan seorang kawan dari media sosial
kami memutuskan untuk mlipir ke air terjun di daerah Kecamatan Bubulan

"Mas mandek, kita mesti menolongnya"
"Biarkan, paling juga orang gila"
"Ah, dimana rasa kemanusiaanmu?"

Dalam perjalanan yang penuh dengan obrolan, curhatan sampai debat kusir yang aku juga ga paham maksudnya (hehe), kami dikejutkan oleh seorang pria yang tertidur tengkurap di pinggir jalan. Setelah kami amati dan cermati dengan seksama dan dalam tempo yang sesingkat - singkatnya *alah opo iki
temanku berpendapat dia adalah korban pembunuhan atau korban tabrak lari, namun setelah bertanya kepada warga sekitar situ . . .

"Wes jarne ae mas, iku wong gendeng (orang gila, red). Sudah biasa seperti itu, orang sini sudah hafal"

"Asem ngagetin orang saja, aku kira korban tabrak lari atau kriminalitas lainnya", ujar temanku pelan agar warga tidak mendengar
"Dan kau berharap dapat rejeki lebih hari ini? ahahahah"
"sudah sudah, mari kita c'mon"

masih dengan tertawa cekikikan karena kejadian tadi kami melanjutkan perjalanan, sampai ke wilayah kecamatan Bubulan
setelah bertanya kebeberapa warga sekitar, dan sempet kebablasan arah arah karena ternyata warga mengenal air terjun ini dengan sebutan lain dan jalur yang harus dilalui, fiuuuuh lumayan lah

"untung aku ajak black kirin hari ini", ucapku pelan namun ternyata temanku menyadarinya
"siapa black kirin?"
"nih si kuda besi yang setia menemani kegilaanku jalan jalan"
"oalah, dasar bocah aneh"
dan kami kembali tertawa sambil bertanya - tanya, apakah kami akan bertemu peradapan diujung jalan yang mengasikkan ini,
setelah bertanya arah ke beberapa pekerja yang sedang membangun jalan
akhirnya kami tau bahwa lokasi yang kami tuju berada di kawasan tengah hutan

"pak disana ada yang jualan bensin", tanyaku malu - malu
"oh ada mas, warung kopi juga ada, atau sampeyan mau ngopi dulu sebentar disini?"
"makasih pak, kami lanjut dulu aja, misi pak makasih infonya"
"sama - sama mas"

dan perjalanan kami pun berlanjut dengan obrolan tentang angin di pegunungan, setidaknya black kirin sudah tidak perlu kwatir lagi kehausan ditengah jalan.

"itu kebakaran?", temanku bertanya polos
"bukan, itu sengaja dibakar, agar rumput disekitar tidak menutupi jalan yang ada"
"apa nggak bahaya?"
"tenang ada orang kok, kalo api terlalu besar, mereka pasti akan bertindak" aku menunjuk kepada sepasang suami istri yang sedang menggembala sapi. lalu kami sedikit obrolan tentang wilayah sekitar situ dan lokasi yang menjadi tujuan kami, yang ternyata masih jarang dikunjungi orang karena memang berada di tengah hutan dan masih alami, belum terlalu dijamah atau dikunjungi orang.
kamipun jadi bersemangat untuk segera menuju ke lokasi, tapi tiba - tiba aku dikagetkan dengan suara pelan

"aku haus", suara itu terdengar pelan sekali
aduuuuh, aku lupa pada kondisi black kirin yang dilanda dehidrasi sejak kami berangkat tadi. Segera kami menuju ke wilayah perkampungan didekat situ untuk menghilangkan dahaga

"bu, bensinnya ada?"
"wonten mas, pinten?"
"kaleh bu, ngapunten daerah mriki wonten air terjun tebih pundi njeh bu?"
"air terjun napa njeh mas, kok kulo mboten nate mireng?"
waduh, kok malah nggak tahu ya?
padahal daerah ini mestinya perkampungan yang dikatakan bapak pekerja yang aku temui di jalan tadi, apa kami salah ambil jalur tadi ya...
"emmm, anu bu..."
"maksudnya, grojogan bu", temanku tiba - tiba nyletuk dari belakang
"oh kalau grojogan sampeyan kelewat, jane pertigaan tadi sampeyan lurus saja, lalu ambil jalur kiri"
"kalau nanti bingung tanya aja pada orang - orang yang membuat arang disana mas", terdengar suara ibu - ibu ikut nimbrung dalam obrolan kami
"oh, iya bu"
setelah membayar kamipun putar arah dan menuju ke jalur yang ditunjukkan oleh ibu penjual bensin tadi.
dan yang tidak kami sadari, kami tadi dikerumi oleh ibu - ibu disana. Udah kayak mau arisan ibu - ibu PKK aja. kami hanya tertawa sendiri ketika temenku bilang kita seperti artis ibukota yang datang untuk mengunjungi fans nya.

"mas itu ada orang"
"mana?"
"itu", sambil menunjuk kepulan asap ditengah hutan yang berasal dari camp para pembuat arang.
Setelah aku memarkir motorku di dekat motor yang ada di sana, aku menyusul temanku yang sudah berlari duluan kebawah. Setelah bertanya arah dan ngobrol sedikit dengan bapak pembuat arang, kami langsung bergegas mengikuti jalan setapak yang ditunjukkan kepada kami.
tak beberapa lama kami sampai ke tempat yang kami tuju, temanku sudah minta foto saja but wait . . .

"bentar deh, ini kok kayaknya air terjun juga. kamu kesana dulu deh biar aku cek dulu"
"woe yang ini lebih tinggi dan keren woe", teriakku antusias
"mana, mana"
"tuh liat kebawah, hati - hati licin banget ini"
"wuaaaaah, kereeen jan. Tapi bagaimana caranya turun kesana ya?"
"ayo kita cari jalur nya, harusnya ada soalnya sudah pernah ada yang kesini kan?"
"ok siap ndan, tapi kita foto - foto dulu ya", sambil senyam senyum gak jelas
"hedeeeh, ok deh"
dengan penuh rasa penasaran, kami mencoba mencari jalur namun tak kami temui juga bekas jalan setapak maupun tanda tanda jalur turun ke air terjun.
Yang ada hanya tebing, semakin lama kami semakin jauh dan tak terdengar lagi suara air terjun.
setelah berunding sebentar kami memutuskan untuk kembali ke camp pembuat arang tadi.
Dan benar saja, menurut informasi dari bapak pembuat arang kami salah jalur, harusnya kami menyebrangi sungai dan mlipir diseberang untuk sampai ke jalur turun ke bawah air terjun.

Setelah istirahat sebentar, kami memutuskan untuk mencoba mencari kembali jalur menuju air terjun, namun sialnya kami menemukan jalan buntu

"didepan cuma semak belukar ini, tidak ada tanda - tanda bekas jalan setapak", teriakku
"loh, yakin?, kalau begitu kita balik saja"
"beneran, mending kita cari jalur lain. ini jalas nggak mungkin jalurnya"
"Yah, seharusnya kita tanya lebih detail tadi soal jalurnya", ucapnya pelan
"Apa kau menyerah?"
"tapi ini bukan jalur yang benar, mana jalan setapak yang dibilang bapak tadi? yang ada hanya semak - semak perawan disekitar sini. Kita pasti nyasar!!!" ucapnya ketus
"Ok, kita istirahat dulu disini sebentar"
"tapi kan disini tak ada secangkir kopi . . . .  .", sambil bermain air dan sedikit melirik ke dedaunan di sekitarnya
"hahahahah, kukira tak perlu secangkir kopi untuk menikmati alam ini. Kita hanya perlu bercinta"
"heeh? maksudmu? jangan aneh - aneh ya, kamu kira aku ini apa?"
"kamu salah paham, kawan"
"lalu, apa maksudmu?"
"Tak perlu secangkir kopi untuk menikmati alam ini, Kita hanya perlu bercinta"
"Berbagi cerita dan tawa" ucapku pelan
"Dasar, aku hampir saja lari ketakutan tadi. Sudah merindang saja badan ini. Aku kira kau akan mengajakku . . . .", dia tak tertunduk
"ahahahaha, jadi kau mengharapkan yang lainnya?",
dan belum sempat dia menjawab aku sudah berdiri
"Ayo kita lanjutkan, kita pasti menemukan tempat itu. dan lalu kita bisa bercinta disana" ujarku penuh semangat
"Ayo, let's find it!!!" diapun beranjak, bergerak

ketika semangat kami mulai bangkit, ternyata bapak pembuat arang tadi ada dibelakang kami. bapak tadi bermaksud mencari rumput untuk pakan ternaknya, dan menawarkan kepada kami untuk menunjukkan jalan ke air terjun kepada kami.
dalam hati kami berucap "alhamdullilah", Allah pasti memberikan jalan jika kita tidak menyerah.

"dari sini sampeyan lurus saja mas, di depan situ sampeyan belok kanan"
"njeh pak, matur nuwun"
"samai - sami mas, hati - hati ya"
"njeh pak"

rasa penasaran sudah diubun-ubun, dan semangat sudah 45. dalam hati aku berteriak keras
"perjalanan ini harus dituntaskan"
dan diujung jalan setapak kami akhirnya bertemu dengan sungai kembali, aku langsung saja meloncat dan melihat apakah benar kami berada di jalur yang tepat.
Sejenak ku lihat samar - samar dari terlihat butiran putih jatuh dari ketinggian

dan dalam keheningan hutan aku berteriak (semoga diampuni)
"Woe, we find it. The Lost World"
"yakin?", temanku seolah masih tidak percaya
"sudah ayo kesini, cepetan"
"waaaaaah kereeeen, woe keren woe"
"ahahaha bener banget, mari kita kesana"
dengan sedikit berlari kecil karena batu di sungai licin membuat kami harus berhati hati dalam berjalan kami menuju ke kaki air terjun.

"Terbayar kan kawan"
"yes, luar biasa. ini lebih dari sekedar keren woe"
"jadi, apa kau menyerah?" tanyaku menggodanya
"sepertinya kita perlu lebih banyak bercinta lagi setelah ini"
"ahahahahaha" dan aku hanya bisa tertawa ketika dia mengatakan hal itu

dan dalam syukur yang tak bisa kami ungkapkan kami akhirnya bercinta dibawah air terjun. banyak hal yang kami dapatkan dalam perjalanan tak terencana dan tak terduga kali ini.
dan harus kami simpan dalam hati,

kesabaran dan ketelitian adalah kunci, sedangkan usaha dan semangat pantang menyerah adalah roda yang berhasil membawa kami sampai di tempat ini


Grojogan pucang wadon
foto : siput kecil bojonegoro
















Grojogan pucang lanang
foto : siput kecil bojonegoro























dan setelah kembali dari perjalanan pulang dari rumah pak pangat, kami hanya diam dan merenung untuk setiap kejadian yang terjadi dalam perjalanan hari ini.
Syukur alhamdullilah kepada Allah S.W.T untuk alam yang indah yang tak pernah berhenti untuk membuatku belajar dan bersyukur tentang karunia - Nya


Nb:
terima kasih kepada
  • Seorang kawan dari Media Bojonegoro, yang memberikan informasi awal kepada kami mengenai lokasi ini melalui postingan nya di media tersebut
  • Orang - orang yang kami temui dan kami mintai informasi di sepanjang perjalanan, makasih banget untuk senyum ramah dan obrolan nya
  • Bapak - Bapak di camp pembuat arang yang sudah berbaik hati menunjukkan jalan kepada kami (maaf aku kok bisa kelupaan tidak bersilaturrahmi dan bertanya nama beliau), sedikit sesal
  • dan untuk kawan kecil ku, terima kasih banyak sudah menemani perjalanan gilaku dan mau bercinta di tempat yang tidak biasa, see you di perjalanan berikutnya ^_^

So

Kapan, Kita Kemana?
















Rumah Kecil dan Sahabat Baru

By : Unknown
Sejenak melamun
Nyuu
Ternyata baru beberapa waktu kita bertemu, namun ternyata kamu sudah mengisi ruang kosong dihatiku
aku tak tahu harus bagaimana berhadapan denganmu
atau mungkin diam saja ya
melihat polah tingkahmu saja sudah cukup membuatku bahagia
kamu jarang tersenyum, suaramu teriakan membuat telinga ini bengkak
kalau sudah begitu pasti suka bingung sendiri,
ada yang ngomel - ngomel ndak jelas, ada yang malah ngakak guling guling
kalau aku?
hanya tersenyum dan berbisik pelan
"Kau pasti lapar kan?", tersenyum menggoda
trio nyuu kecil
Selamat datang dirumah kecil, rumah yang entah bagaimana kau menyebutnya
kau tak mau bilang nyaman kan, tapi bukan berarti terlalu menyesakkan untuk ditinggali bukan
setelah kehadiran dua saudara yang tak aku sangka - sangka
kini tiga orang menyusul tinggal,
semakin berisik dan sempit rasanya, namun semakin membuat hatiku gembira tentunya
"Kaupun merasa begitu kan kawan?"
Yaaah, walaupun aku tak yakin benar bagaimana perasaanmu saat ini
yang pasti suara bising yang kau dan saudara - saudaramu timbulkan semakin menambah ramai suasana
Aku tahu sekarang,
setidaknya ada hal lain yang mengingatkan diriku akan rumah
rumahku menjadi cukup menyenangkan dengan adanya kalian
dan itu membuat diriku ingin pulang lebih awal dari biasanya








- Copyright © Catatan si siput kecil - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Siput Kecil -